Ketika dewasa menyentuh nadi
Ketika masa kecil menghilang
Ketika cinta merenggup jiwa
Seakan penuh pertanyaan
Kemana kah semua kan berlabu ?
Kemanakah dunia kecilku?
Mengapa dewasa begitu menyiksa?
Beribu pertanyaan berganti
Tanya seakan penuh memenuhi otak
Tak ada kah ruang untuk ku merasakan dewasa ku
Jangan lagi merasakannya
Kini ia sudah tiada di mata
Berikan yang terbaik dalam setiap renungan nafasmu
Karena kamu tak akan tahu kapan kamu menyusul kawanmu
Ia selalu berkata tentang ke dewasaan yang akan mempengaruhi
masa akhirnya kelak
Ia mengingatkan ku betapa berharganya dunia sebagai bekalmu
Kapan ia tersenyum lagi? Apa nanti disana aku bisa melihat
senyumnya?
Atau nanti aku melihat senyumnya sedang aku sibuk mengurus
diriku
Mengurus dosaku, mengurus semua yang telah kulakukan selama
di dunia
Mungkin saja aku tak bisa langsung melihat dia tersenyum
saat itu, mungkin ia akan heran mengapa aku tak melihatnya
Aku telah di sibukkan dengan dosa ku selama di dunia
Semoga ini hanya sebuah khayalan, aku tak ingin menjadi
kenyataan
Aku hanya ingin aku, dia dan mereka yang ku kenal
bersama-sama tersenyum merasakan kebahagiaan atas jeripayah kami selama di
dunia!
Hayo kawan, kita telah ditinggalkannya duluan. Kita tak
tahulagi kapan kita akan menyusul mereka bukan?
Aku ingin tersenyum disana dan jika bisa aku pun tersenyum
disini. Ku harapkan semua ini akan baik-baik. Jika tak ada lagi pengharapan
sedikitmu. Aku akan terus mencarinya.
Komentar
Posting Komentar