Tulisan 18 - VENY. T -- 17111907


Ketika dewasa menyentuh nadi
Ketika masa kecil menghilang
Ketika cinta merenggup jiwa
Seakan penuh pertanyaan

Kemana kah semua kan berlabu ?
Kemanakah dunia kecilku?
Mengapa dewasa begitu menyiksa?
Beribu pertanyaan berganti

Tanya seakan penuh memenuhi otak
Tak ada kah ruang untuk ku merasakan dewasa ku
Jangan lagi merasakannya
Kini ia sudah tiada di mata

Berikan yang terbaik dalam setiap renungan nafasmu
Karena kamu tak akan tahu kapan kamu menyusul kawanmu
Ia selalu berkata tentang ke dewasaan yang akan mempengaruhi masa akhirnya kelak
Ia mengingatkan ku betapa berharganya dunia sebagai bekalmu

Kapan ia tersenyum lagi? Apa nanti disana aku bisa melihat senyumnya?
Atau nanti aku melihat senyumnya sedang aku sibuk mengurus diriku
Mengurus dosaku, mengurus semua yang telah kulakukan selama di dunia
Mungkin saja aku tak bisa langsung melihat dia tersenyum saat itu, mungkin ia akan heran mengapa aku tak melihatnya
Aku telah di sibukkan dengan dosa ku selama di dunia

Semoga ini hanya sebuah khayalan, aku tak ingin menjadi kenyataan
Aku hanya ingin aku, dia dan mereka yang ku kenal bersama-sama tersenyum merasakan kebahagiaan atas jeripayah kami selama di dunia!
Hayo kawan, kita telah ditinggalkannya duluan. Kita tak tahulagi kapan kita akan menyusul mereka bukan?
Aku ingin tersenyum disana dan jika bisa aku pun tersenyum disini. Ku harapkan semua ini akan baik-baik. Jika tak ada lagi pengharapan sedikitmu. Aku akan terus mencarinya.

Komentar